KATA PENGANTAR
Puji syukur
atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya,
sehingga makalah Bayi dan balita, Mengenai tumbuh dan kembang bayi. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep kebidanan dengan tema Bayi
dan balita. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada rekan-rekan
mahasiswa khususnya mahasiswa D3 Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta.
Dalam
kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi
bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya
bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amien
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................... 2
Daftar isi..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................4
Latar belakang
masalah................................................................... 4
Contoh
kasus................................................................................... 5
Pemeriksaan fisik............................................................................. 7
Penataleksanaan................................................................................
8
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
9
Perawatan kesehatan pada
bayi.......................................................... 9
Perawatan kesehatan pada
balita........................................................ 10
Pemantauan tumbuh kembang bayi dan
balita..................................... 11
BAB III
PENUTUP...........................................................................................
14
Kesimpulan...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Kesehatan ibu dan anak adalah
pangkal kesehatan dan kesejahteraan bangsa. Ibu sehat akan melahirkan anak
yang sehat, menuju keluarga sehat dan bahagia. Mengingat anak - anak
merupakan salah satu aset bangsa maka masalah kesehatan anak memerlukan
prioritas masih cukup tinggi. Sekitar 37,3
juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setengah
dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari,
lima juta balita berstatus gizi kurang, lebih dari 100 juta
penduduk beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Dalam hal
kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium
Development Goals (MDG’s) untuk mengurangi jumlah penduduk yang miskin dan
kelaparan serta menurunkan angka kematian balita menjadi tinggal setengah dari
keadaan pada tahun 2000 (Syarief,Hidayat.2004). Sumber daya manusia terbukti
sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu Negara.
Terbentuknya sumber daya manusia yang
berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.. Pada
bayi dan balita, kekurangan gizi dapat mengakibatnya
terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual.
Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit
untuk diperbaiki. Dengan demikian akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber
daya manusia. Negara dan bangsa juga akan menderita bila ibu, anak dan
keluarga serta masyarkat tidak sehat. Sebab kematian bayi sangat erat
hubungannya dengan tingkat sosial ekonomi, keadaan gizi dan pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas penulis
mengambil pokok pembahasan tentang peran seorang Bidan sebagai tenaga
kesehatan di komunitas dalam melakukan Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan Balita
dalam upaya mencapai sasaran MDG’s 2015.
Ø CONTOH
KASUS
Seorang anak laki-laki
berumur 11 bulan BB 6000 gram, PB 70 cm dibawa ibunya karena batuk pilek. Bayi
lahir dibidan dengan berat lahir 2,6 kg, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 32
cm, tidak langsung menangis, setelah 5 menit baru menangis lemah. Penimbangan
tiga bulan terahir berturut-turut beratya stabil 6000 gram, lingkar kepala 39
cm, saat ini anak sehari-hari biasa makan nasi dengan sayur lauk pauk tahu
tempe kadang telur. Mulai umur 3 bulan sudah diberi susu formula,pisang,bubur
bayi karena sering menangis, imunisasi
BCG 2 bulan, pemberian polio 5 kali terahir, hepatitis B umur 40 hari
dan 3 bulan. DPT umur 4 bulan dan 6
bulan, bayi sudah bisa tengkurap, bolak balik, belum bisa duduk dan berdiri,
bayi mengoceh kadang-kadang, tangan belum bisa memegang kerincingan, jendela kamar selalu ditutup,
takut bayi masuk angin, lubang angin ditutup kertas karena nyamuk sering masuk.
Ø ANALISA KASUS
tersebut Data keadaan
bayi dan perbandingan dengan capaian yang seharusnya sesuai dengan umur bayi
KONDISI BAYI
|
KONDISI
BAYI SEHARUSNYA
|
Ø 0-3
bulan bayi baru lahir
·
bayi tidak menangis, 5 menit baru menangis
·
berat
badan 2,6 kg
·
panjang badan 50 cm
·
lingkar kepala 32 cm
Ø
3-6 bulan
·
diberi susu formula, belum bisa diberi makanan
padat
Pisang,bubur bayi.
Ø
6-9 bulan
·
Berat badan statis pada umur 8-11 bulan 6000
gram
·
Lingkar kepala 39 cm
Ø
9-12 bulan
·
11 bulan BB 6000 gram
·
Panjang badan 70 cm
·
bayi
mengoceh, tangan belum bisa memegang
kerincingan
·
bayi bisa tengkurap bolak balik,
Belum bisa duduk dan berdiri
|
Ø 0-3
bulan bayi baru lahir
·
bayi menangis spontan
·
berat badan 2,5-4 kg
·
panjang badan 50 cm
·
lingkar kepala 33-38 cm
Ø
3-6 bulan
·
Tetapi sudah dikasih
Ø
6-9 bulan
·
ada peningkatan berat badan
·
Lingkar kepala 44 cm
Ø
9-12 bulan
·
umur 11 bulan BB 8,5 kg
·
panjang badan 83,9 cm
·
sudah bisa memanggil nama ibu dan ayah
·
sudah bisa duduk dan berdiri tanpa pegangan.
|
Ø INTERPRETASI KASUS
1.
Bayi ketika lahir mengalami suatu
afiksia neonaturum karena tidak menangis spontan. Keadaan afiksia ini bisa
memberikan gangguan pada sel-sel otak yang akan mengarah pada sekuele otak
sebagai gejala sisanya. Tentunya ini bergantung pada derajat asfiksianya.
2.
Bayi mengalami suatu gangguan
pertumbuhan. Hal ini dilihat dari keadaan bayi dengan berat badan yang normal
kemudian adanya berat badan yang statis pada umur 9, 10, dan 11 bulan dengan
berat badan 6000 gram. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi proses pertumbuhan ini . faktor
internal mencakup faktor genetik orangtuanya, proses selama kehamilan seperti
nutrisi, penyakit, obat dan yang lainnya. Sedangkan faktor eksternal mencakup
nutrisi yang diberikan pada bayi, penyakit diderita bayi serta polusi dan
aktifitas fisik.
·
Kriteria adanya suatu gangguan
pertumbuhan dengan mengguanakan kurva pada kartu menuju sehat adalah
a.
Garis pertumbuhan berat badan menurun
atau lebih rendah dari bulan sebelumny
b.
Garis pertumbuhan menetap atau mendatar
sebagai mana pada keadaan kasus dimana berat badan bayi menetap 3 bulan terahir
c.
Garis pertumbuhan naik tetapi pindah ke
kurva yang dibawahnya
·
Sedangkan garis pertumbuhan yang harus
dicapai oleh bayi adalah
a.
Garis pertumbuhan naik mengikuti salah
satu pita warna
b.
Garis pertumbuhan naik dan pindah kepita
warna diatasnya
3.
Pada bayi ini mengalami suatu gangguan
perkembangan. Hal ini bisa dilihat pada keadaan perkembangan motorik kasar bayi
sekarang dimana bayi belum bisa berdiri dengan atau tanpa pegangan bahkan bayi
belum bisa duduk, bayi tersebut baru bisa bolak balik seharusnya dicapai pada
umur 5,4 bulan .
Begitu pula
perkembangan bicara atau bahasa dimana pada kasus ini bayi baru bisa mengoceh,
padahal pada umur 11 bualn bayi seharusnya sudah bisa mengucapkan satu kata
misalnya mama atau papa.
Ø PEMERIKSAAN FISIK UNTUK TANDA KLINIS MELIPUTI:
NADI, SUHU, PERNAPASAN, KESADARAN,
TANDA DEHIDRASI.
# Denyut nadi dan pernapasan bila denyut nadi naik > 25 kali/menit maka
terjadi infeksi
# pernapasan cepat maka akan terjadi pneumonia.
Tanda tanda :
·
tubuh yang sangat lemah
·
kesadaran menurun
·
kehilangan kesadaran
·
tangan dan kaki dingin
·
mulut dan lidah kering
·
balita gelisah dan rewel
·
mata cekung, tidak ada air mata
4. Sehingga bayi ini tergolong gizi buruk karena
berat badanya dibawah -3 SD dan panjang badannya dibawah -2 SD serta ada tanda
klinis yaitu batuk pilek.
Status gizi pada bayi
ini dipengaruhi oleh kesediaan pangan dalam keluarga ( yang dipengaruhi pendapatan
keluarga ), infeksi penyakit pada bayi seperti batuk pilek pada bayi ini,
prilaku asuhan anak ( tidak mendapatkan sinar matahari dan ventilasi yang cukup
)dan pengetahuan gizi untuk bayi.
5.
pemberian makanan padat pada usia 3
bulanberbahaya karena bisa menimbulkan pengendapan zat makanan pada lambung,
menimbulkan infeksi dan juga bisa menyebabkan obstruksi usus karena pada umur 3
bulan keadaan saluran pencernaan belum sempurna, gerakan prilstastik usus yang
masih belum baik karena saraf-saraf instrinsik usus masih dalam proses
pematangan
Ø PENATALAKSANAAN
1. Pemberian
pengetahuan kepada ibu tentang gizi bayi dan hal hal yang terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak serta penjelasan kepada bayinya saat ini
2. Penyusunan
jadwal makanan bayi
Kebutuhan kalori bayi umur 11 bulan adalah 100 kalori/kg BB/ hari
8,5 kg x 100 kkal/kg BB/hari= 850 kkal
per hari. Protein 15 gram. Pada keadaan sakit ( batuk, pilek pada bayi ini )
kebutuhan energi lebig banyak.
MELAKSANAKAN RENCANA ASUHAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN
Waktu pemberian makanan
06.00
: susu buatan
08.00
: bubur susu + 1 butir telur
10.00
: buah buahan
13.00
: nasi tim ( tak disaring)+ kaldu/sup
16.00
: buahan atau biskuit
18.00
: nasi tim
Sebelum tidur kasi susu buatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Peran dan Fungsi Bidan sesuai dengan
Kompetensi Bidan Indonesia berkaitan dengan Asuhan di komunitas tentang
Asuhan pada Bayi dan Balita. Pernyataan kompetensi 7: Bidan memberikan asuhan
yang bermutu tinggi dan komprehensif pada
bayi dan balita sehat 1 bulan ± 5 tahun.
A. PERAWATAN KESEHATAN PADA BAYI
Bayi merupakan makhluk hidup mungil
calon manusia yang terbentuk dari pertemuan sperma dan sel telur di dalam
rahim seorang wanita. Bayi merupakan anak yang berumur 28 hari sampai kurang
lebih 1 tahun.
Perawatan kesehatan pada bayi
meliputi:
1. Penyuluhan kesehatan kepada keluarga khususnya ibu,
tentang:
a)Pemberian Asi Eksklusif untuk bayi
di bawah 6 bulan dan makanan Pendamping Asi
(MP-Asi) untuk bayi di atas 6 bulan.
b)Cara
menyusui bayi yang baik.
c)Pola
pemberian makan dan masalah pemberian makan.
d)Kebersihan anak
e)Tanda anak sehat:
-Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti
pita hijau pada KMS atau naik ke pita warna di atasnya
-Anak bertambah tinggi
-Kemampuannya bertambah sesuai umur
-Jarang sakit
-Ceria, aktif, dan lincah
f)Tanda bahaya umum/Anak sakit
-Tidak bisa minum atau menyusu
-Memuntahkan semuanya
-Kejang
-Letargis atau tidak sadar
2. Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi dan balita.
Meliputi:
a) Pemantauan tumbuh kembang untuk meningkatkan
kualitastumbuh kembang anak melalui deteksi
dini dan stimulasi tumbuh kembang.
b)Pencegahan kecelakaan
c)Kesehatan pola tidur
3. Pemberian Imunisasi.
4. Pemberian Vit. A, kapsul vitamin A berwarna biru yang
diberikan 1 kali dalam setahun.
Vitamin A adalah salah satu zat gizi
dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk
kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh
yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan penyakit
misalnya campak, diare dan infeksi lain.
Upaya perbaikan gizi masyarakat
dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan
terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis
tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun.
(Depkes RI, 2007).
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
•
Kapsul
vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu
kali dalam satu tahun.
·
Kapsul
vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
Kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin A pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea mata ).
Kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin A pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea mata ).
B. PERAWATAN KESEHATAN PADA BALITA
Balita merupakan anak usia 1-5
tahun. Pelayanan kesehatan pada anak balita, meliputi:
1. Pemeriksaan kesehatan anak balita
secara berkala
2. Penyuluhan pada orang tua, mengenai:
a)Kebersihan anak
b)Perawatan gigi
c)Perbaikan gizi/pola pemberian makan anak
d)Kesehatan lingkungan
e)Pendidikan seksual dimulai sejak balita (sejak anak
mengenalidentitasnya sebagai laki-laki atau perempuan)
f)Perawatan anak sakit
g)Jauhkan anak dari bahaya
h)Cara menstimulasi perkembangan anak
3. Imunisasi dan upaya pencegahan
penyakit
4. Pemberian vitamin A, kapsul vit.A
berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun
5. Identifikasi
tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara
menanggulanginya
Kunjungan anak balita
Bidan berkewajiban mengunjungi bayi
yang ditolongnya ataupun yang ditolong oleh
dukun di bawah pengawasan bidan di rumah. Kunjungan ini dilakukan pada:
a)Minggu pertama setelah persalinan. Untuk selanjutnya
bayi bisa dibawa ketempat bidan bekerja.
b)Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa setiap bulan.
c)Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan sampai
anak berumur 12 bulan
d)Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan
sampai anak berumur 24 bulan
e)Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali
se-tahun.
Kegiatan yang dilakukan pada
kunjungan balita antara lain:
a)Pemeriksaan fisik pada anak
b)Penyuluhan atau nasehat pada ibu
dan keluarga
c)Dokumentasi pelayanan
C. PEMANTAUN TUMBUH KEMBANG PADA BAYI DAN BALITA/DETEKSI DINI
Pertumbuhan (growth) berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
organ maupun individu, yang biasa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang,
umur tulang dan keseimbangan metabolik.
Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Deteksi dini tumbuh kembang bayi dan
balita adalah kegiatan pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada bayi dan balita.
Dengan ditemukan secara dini
penyimpangan/masalah tumbuh kembang bayi dan balita, maka intervensi akan lebih
mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai waktu dalam membuat rencana
tindakan/intervensiyang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu dan
keluarga. Bila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan
sulit dan hal ini akan berpengaruh pada
tumbuh kembang bayi dan balita tersebut.
Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh
kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan
jaringannya, berupa:
1.Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu
untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk danmikro/makrosefali.
2.Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu
untuk mengetahui gangguan perkembangan bayi dan balita(keterlambatan),
gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.
3.Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu
untuk mengetahui adanya masalah mental emosional,autism dan gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Anamnesis tumbuh kembang anak;
1. Anamnesis faktor pranatal dan
perinatal
2. Kelahiran prematur
3.Anamnesis faktor lingkungan
4.Penyakit-penyakit yang mempengaruhi
tumbuh kembang dan malnutrisi
5.Anamnesis kecepatan pertumbuhan
anak
6.Pola perkembangan anak dalam
keluarga
Perkembangan
Anak Balita
Frankenburg dkk (1981) melalui DDST
(Denver Depelopmental Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan
yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu ;
1. Personal Sosial (kepribadian atau
tingkah laku sosial)
2. Fine motor adaptive (gerakan
motorik halus)
3. Language (bahasa)
4. Gross Motor (perkembangan motorik
kasar)
Kesimpulan :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang berkesinambungan
mulai dari konsepsi sampai dewasa.
2. Tumbuh kembang mengikuti pola yang sama dan
tertentu, tetapi kecepatannya berbeda antara satu anak dengan lainnya.
3. Tumbuh kembang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan.
4. Penting nya ibu dalam ekologi anak, para genetik
faktor yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh
psikobiologisnya terhadap tumbuh kembang post natal dan perkembangan
kepribadian anak.
5. Perlunya stimulasi dalam tumbuh kembang anak.
6. Perlunya deteksi dan penanganan dini, untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah satu faktor penyumbang dari
Angka kematian bayi dan Angka kematian balita yaitu dari segi pencapaian
pelayanan kesehatan. Sehingga dengan adanya bidan di komunitas dekat dengan
masyarakat diharapkan dapat menekan dan menurunkan angka kematian tersebut. Bidan di masyarakat harus mampu menjalankan
fungsi-fungsi primer pelayanan kebidanan.
Dari skrining/deteksi dini sampai
dengan rujukan apabila diperlukan. Hal ini dilakukan pada seluruh sasaran
asuhan kebidanan salah satunya yaitu bayi dan balita. Peran seorang Bidan di
Komunitas dalam upaya mencapai MDG’s 2015 meliputi upaya Pencegahan dengan
Kegiatan imunisasi pada bayi harusdipertahankan atau ditingkatkan cakupannya
sehingga mencapai Universal Child Immunization (UCI) sampai di tingkat desa.
Peningkatan pelaksanaan ASI eksklusif dan
peningkatan status gizi serta peningkatan deteksi dan stimulasi dini tumbuh
kembang jadi modal awal untuk sehat.
Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan
Balita
1. Perawatan kesehatan bayi
2. Perawatan kesehatan anak balita
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi
dan balita (deteksi dini)
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo, Nano.2005.Panduan Merawat Bayi dan Balita
Agar Tumbuh sehat dan cerdas.Jogjakarta:Diva Press (Anggota IKAPI)
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.1985.Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta:Bagian Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks
Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 – 18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar