Rabu, 06 Mei 2015

makalah macam macam alat kontrasepsi



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker nasofaring (Anaonim, 2004). Saat ini belum ditemukan data yang pasti yang menjadi faktor penyebab utama penyakit kanker payudara. Sampai saat ini terjadinya kanker payudara diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor seperti faktor genetika, lingkungan dan hormonal yaitu kadar hormon estrogen dalam tubuh yang berlebihan. Pertumbuhan jaringan payudara sangat sensitif terhadap estrogen maka wanita yang terpapar estrogen dalam waktu yang panjang akan memiliki risiko yang besar terhadap kanker payudara (Anonim 2004). Terjadinya pemaparan estrogen dapat disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi hormonal yang mengandung kombinasi hormon yaitu estrogen dan progesteron.
Program keluarga berencana di Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun 1970 dengan dibentuknya Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program keluarga berencana dirancang berwawasan gender, artinya alat kontrasepsi disediakan untuk perempuan maupun laki-laki. Namun dalam pelaksanaannya pada tahun 1994 partisipasi perempuan secara nasional jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki yakni sebesar 52,1% dengan segala metode, sedangkan laki-laki sebesar 0,9 % dengan metode kondom dan 0,7 % vasektomi. Pada tahun 2000, partisipasi perempuan di Bali dalam menggunakan alat kontrasepsi sebesar 82 % dengan segala metode dan partisipasi laki-laki sebesar 18 % dengan metode kondom.Tingginya partisipasi perempuan dalam menggunakan alat kontrasepsi berbanding lurus dengan penderitaan yang dialami yang disebabkan oleh efek samping alat tersebut. Hal ini tercermin dari data Kanwil Bali tahun 2000 tentang efek samping alat kontrasepsi yang dialami perempuan dan laki-laki. Efek samping yang dialami perempuan sebanyak 161 kasus pengguna IUD, 43 kasus pengguna inplant, 1406 kasus pengguna suntikan, 333 kasus pengguna pil. Efek samping yang dialami laki-laki 15 kasus dari pengguna kondom.
Di Indonesia penggunaan hormon sebagai alat kontrasepsi sudah populer dalam masyarakat. Pemakai kontrasepsi hormonal terbanyak adalah jenis suntikan dan pil. Kontrasepsi oral (pil) yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi estrogen dan progestin (Anonim 2004). Kontrasepsi oral (pil) sebagai faktor yang meningkatkan risiko payudara menjadi perhatian dan kontroversi dunia kesehatan saat ini. Jumlah pengguna kontrasepsi oral dan penderita kanker payudara terus meningkat tiap tahunnya di seluruh dunia

B.     Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan alat kontrasepsi?
2.      Bagaimana metode kontrasepsi?
3.      Bagaimana jenis kontrasepsi?
C.    Tujuan
a.       Untuk mengetahui definisi alat kontarasepsi
b.      Untuk mengetahui metode kontrsepsi
c.       Untuk mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Alat Kontrasepsi
1.      Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
2.      Cara kerja Kontrasepsi
Bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sbb :
1.      Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi
2.      Melumpuhkan sperma.
3.      Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
B.     Metode kontrasepsi
Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi metode kontrasepsi sederhana dan modern (Hartanto, 1994: 42).
1)      Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode Kontrasepsi Sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan sendiri oleh peserta KB tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode ini terdiri dari dua macam yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat dan metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat.



a)      Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat
·         Senggama Terputus
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.
·         Pantang Berkala
Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu waktu terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus benar-benar mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk dibuahi). Kerugian dengan cara ini adalah masa puasa bersenggama sangat lama sehingga menimbulkan   kadang-kadang berakibat pasangan tersebut tidak mentaati.
b)      Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat
·         (Kondom)
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Cara kerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pasa penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan, selain itu kondom juga dapat mencegah penularan mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun (Saifuddin, 2003: 17).


Keuntungan menggunakan kondom adalah :
*      Efektif bila digunakan dengan benar
*      Tidak mengganggu kesehatan pengguna
*      Murah dan dapat dibeli secara umum
Kerugian menggunakan kondom adalah :
*      Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
*      Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
*      Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
·         Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan  seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu menekan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas.
Keuntungan menggunakan diafragma adalah :
*      Tidak mengganggu reproduksi ASI
*      Tidak mengganggu kesehatan pengguna
*      Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
Kerugian menggunakan diafragma adalah :
*      Pemasangannya membutuhkan keterampilan
*      Untuk pemakaian¸ perlu instruksi dan cara pemasangan oleh tenaga klinik yang terlatih
*       Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra



2)      Metode Kontrasepsi Modern
a)      Kontrasepsi Hormonal
(1)   Pil KB
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron saja.
Keuntungan menggunakan pil KB adalah :
*      Mudah menggunakan
*      Mudah dihentikan setiap saat
*      Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan
*      Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
Kerugian menggunakan pil KB adalah :
*      Memerlukan disiplin dari pemakai
*      Dapat mengurangi ASI pada pil yang mengandung estrogen
*      Kembalinya kesuburan agak lambat
(2)   Suntik KB
Suntik KB ini mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita, dan mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim.
Keuntungan menggunakan suntik KB adalah :
*      Jangka panjang
*       Risiko terhadap kesehatan kecil
*      Aman
Kerugian menggunakan suntik KB adalah :
(a) Terjadi perubahan pada pola haid
(b) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian
(3)   Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant/Susuk KB)
AKBK yaitu kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit. Dengan disusupkannya implan dibawah kulit, stiap hari dilepaskan secara tetap suatu hormon ke dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik tersebut, sehingga dapat menghambat terjadinya ovulasi.
Keuntungan menggunakan susuk KB adalah :
*      Tidak menekan produksi ASI
*       Tidak terdapat faktor lupa
*      Masa pakai jangka panjang (3-5 th)
*      Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen
Kerugian menggunakan susuk KB adalah :
*      Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
*      Petugas kesehatan perlu dilatih khusus dan praktek untuk pemasangan dan pengangkatan implant
*      Implant sering mengubah pola haid
b)      Intra Uterine Devices (IUD,AKDR)
IUD/AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik.
Keuntungan menggunakan IUD adalah :
*      Praktis
*      Jangka panjang dan sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat


Kerugian menggunakan IUD adalah :
*      Tidak dapat dilepas oleh dirinya sendiri (pengguna)
*      Sedikit nyeri setelah pemasangan AKDR
c)      Kontrasepsi mantap
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah salah satu kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi.
·         Vasektomi (MOP)
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan operasi kecil sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
Keuntungan MOP adalah :
*      Efektif
*      Sederhana
*      Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
*      Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja
*      Biaya rendah
*      Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria untuk kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita
Kerugian MOP adalah :
*      Diperlukan suatu tindakan operatif
*      Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti pendarahan atau infeksi
*      Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai keturunan lagi
·         Tubektomi (MOW)
Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk menghentikan fertilitas seorang perempuan secara permanen.
Keuntungan MOW adalah :
*      Sangat efektif
*      Permanen
*      Tidak mempengaruhi proses menyusui
*      Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
*      Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
Kerugian MOW adalah :
*      Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
*       Akseptor dapat menyesal dikemudian hari
*      Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
C.    Jenis-jenis Kontrasepsi
1)      Kontrasepsi Sterilisasi
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia.
2)      Kontrasepsi Teknik
1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungan tidak akurat.
3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanya menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

3)      Kontrasepsi Mekanik

1.      Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta  berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode ini:
·         Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
·         Membutuhkan waktu untuk pemasangan
·         Mengurangi sensasi seksual
2.      Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu  vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3.      Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelah senggama.
4.      IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%. Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
5.      IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa nilai plus: Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.

4)      Kontrasepsi Hormonal
1.      Pengertian
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.



2.  Jenis kontrasepsi
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.

Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi), kontrasepsi ini juga biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat hormonal, yaitu:
·         Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala thromboemboli, kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam rahim.
·         Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter): penyakit kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan jantung.
·         Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang ada pada setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu koyo KB atau spiral berhormon

5)      Kontrasepsi Suntikan
·   Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.
·   Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan strogen.
·   Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.




                       Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto .2004)
 a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari ipotalamus.
 b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
 c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil konsepsi.
                        Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan
1.      Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.
2.      DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
3.      Tingkat efektifitasnya tinggi
4.      Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
5.      Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
6.      Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.
7.      Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain.
8.      Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain.
9.      Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.

b.      Saat Pemberian Yang Tepat ( Wiknjosastro,2001)
Pasca persalinan
1.      Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post partum dan sebelum berkumpul dengan suami
2.      Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.
Pasca Abortus
1.      Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari.
2.       Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
Metode kontrasepsi yaitu :
1.      Metode Kontrasepsi Sederhana
·         Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat
*      Senggama Terputus
*      Pantang Berkala
·         Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat
*      Kondom
*      Diafragma
2.      Metode Kontrasepsi Modern
·         Kontrasepsi Hormonal
(1)   Pil KB
(2)   Suntikan
(3)   Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant/Susuk KB)
·         Intra Uterine Devices (IUD,AKDR)
·         Kontrasepsi mantap
*      Vasektomi
*      Tubektomi

B.     Saran
Diperlukan perhatian dari pemerintah melalui petugas-petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan yang baik, menyediakan alat kontrasepsi sesuai dengan yang dibutuhkan, memberikan penyuluhan pada masyarakat khususnya pasangan usia subur tentang keuntungan dan kerugian dari penggunaan suatu jenis alat kontrasepsi.




DAFTAR PUSTAKA
1.      www.Alat kontrasepsi.com, di Akses pada Tanggal 22/4/11 (10.00). Makassar
2.      www. Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi Terhadap Fertilitas di Kabupaten Temanggung.com, di Akses pada Tanggal 22/4/11 (10.00). Makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar